Bikin LKPD Kekinian Pakai AR?

Bismillah..

Kemarin saya mengikuti pelatihan online pembuatan LKPD berbasis Canva + Augmented Reality (AR) menggunakan Assemblr EDU. Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan baru tentang bagaimana teknologi bisa masuk ke ruang kelas dan membuat pembelajaran jadi lebih hidup.

Buat yang belum familiar, AR (Augmented Reality) atau realitas tertambah adalah teknologi yang memungkinkan kita melihat objek digital seperti gambar 3D, animasi, suara, atau video muncul di dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau tablet. Jadi, saat siswa membuka LKPD dan men-scan gambar atau kode tertentu, akan muncul tampilan visual yang seolah-olah “hidup” di depan mereka. Keren, kan? 😍

Jadi pada pelatihan online yang telah dilaksanakan, guru didorong untuk berinovasi dalam penyusunan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digital kekinian. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keterlibatan dan pengalaman belajar siswa melalui media yang lebih interaktif dan menarik. 

Adapun inti dari pelatihan tersebut meliputi:

1. Pemanfaatan Canva

Guru dilatih untuk mendesain LKPD digital menggunakan platform Canva, yang memungkinkan penyusunan materi yang estetis, mudah diakses, dan ramah bagi siswa.

2. Penyisipan Barcode (QR Code)

Setiap LKPD disarankan untuk disisipkan barcode atau QR Code yang terhubung langsung ke konten pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR).

3. Integrasi Objek 3D AR

Objek 3D berbasis AR yang digunakan adalah visual yang tampak nyata dan sesuai dengan materi pelajaran. Dengan teknologi ini, siswa dapat melihat dan memanipulasi objek seolah-olah berada di dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.


Tujuan Pembelajaran

  • Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
  • Memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan imersif.
  • Mendorong guru untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan.


Apalagi sekarang kita dihadapkan dengan kurikulum baru yang mengusung konsep deep learning, yaitu pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam. Teknologi AR ini bisa menjadi jembatan untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, visual, dan dekat dengan dunia nyata siswa.

Namun, saat eksplorasi membuat AR untuk materi PAI, saya sempat merasa “kok belum banyak ya objek 3D yang cocok untuk pelajaran PAI?”. Sayang banget memang, padahal potensi untuk digunakan sangat besar. Akhirnya saya iseng mencoba membuat ilustrasi peristiwa penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah, seperti yang diceritakan dalam Surat Al-Fil. Namun ternyata jika discan menggunakan HP proses memunculkan gambarnya cukup lama karena objek 3Dnya terlalu banyak. 

Dari banyaknya manfaat tentu saja dalam praktiknya tetap ada tantangan. Di sekolah saya, siswa tidak diperbolehkan membawa handphone ke sekolah. Tapi bukan berarti harus menyerah. Sebagai alternatif, saya bisa menampilkan konten AR melalui proyektor atau menggunakan HP guru, sehingga siswa tetap bisa merasakan sensasi belajar yang berbeda dan menyenangkan bersama-sama.

Semoga ke depan makin banyak guru, terutama guru PAI, yang tertarik mengembangkan media berbasis AR. Karena belajar PAI pun bisa dibuat seru, visual, dan dekat dengan dunia anak-anak zaman sekarang.


Posting Komentar

0 Komentar