Ikut Nulis di 2.222 Pentigraf, Menuju Rekor MURI!

Bismillah.

Mau cerita random sedikit tentang pengalaman menulis pentigraf. 

Apa itu pentigraf?

 Berdasarkan keterangan di wikipedia,

Pentigraf adalah akronim dari cerpen tiga paragraf. Karya sastra jenis baru ini, kali pertama digagas dan dikembangkan oleh sastrawan dan akademikus dari Unesa, Dr. Tengsoe Tjahjono. Dinamakan pentigraf sebab syarat utamanya adalah terdiri dari tiga paragraf, tidak kurang dan tidak lebih. Namun demikian, pentigraf haruslah memiliki tokoh, alur cerita, konflik yang kuat, dan ciri khasnya adalah setiap akhir cerita memiliki plot twist yang menarik. Tujuan utama pentigraf adalah menyampaikan cerita secara singkat dan padat, sehingga pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus menghabiskan banyak waktu.

Berawal dari Ajakan Seorang Rekan Pustakawan... 

Awal tahun kemarin saya diajak oleh rekan pustakawan untuk menulis cerpen tiga paragraf dengan maksimal 210 kata. Katanya untuk rekor MURI. Saya tidak langsung meng-iya-kan karena saat itu sedang banyak deadline dan  tidak ada keinginan untuk menulis. Hingga akhirnya waktu pengiriman naskah cerita diundur cukup lama, lalu isenglah saya menulis cerita pendek tiga paragraf, kemudian gabung di Komunitas Pustakawan Kebumen yang ikut momen ini, dan dari situlah cerita ini bermula..

Akhirnya saya menjadi bagian dari peristiwa literasi yang luar biasa: penulisan kumpulan 2.222 pentigraf dalam rangka pemecahan Rekor MURI, yang diselenggarakan oleh Dandelion Publisher. Kegiatan ini melibatkan ribuan penulis dari seluruh Indonesia, lintas usia, lintas profesi, yang bersatu dalam karya melalui tiga paragraf.

Naskah sederhana saya yang berjudul "Mentari di Hati Bayu" masuk ke Jilid 2 dalam antologi pentigraf tersebut.

Ikut ambil bagian dalam penulisan 2.222 Pentigraf menuju Rekor MURI adalah pengalaman yang tak terlupakan. Siapa sangka, karya sederhana dari penulis cerita abal-abal seperti saya bisa berada dalam satu buku bersama karya-karya luar biasa dari para penulis hebat, termasuk Dr. Tengsoe Tjahjono, penggagas pentigraf itu sendiri!

Merasa sangat bersyukur bisa belajar, berproses, dan berkontribusi meski dari langkah kecil.


Draft Cover




Draft Daftar Isi




Posting Komentar

0 Komentar