Pembelajaran Coding di SD: Pengalaman Mengikuti Bimtek

Bismillahirrahmanirrahim..



Kemarin, Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD Kecamatan Kami mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Coding di SD, sebagai persiapan untuk memasukkan materi coding mulai tahun ajaran baru besok. Untuk pesertanya diambil satu guru untuk mewakili bimtek. Kebetulan saya diutus Kepala Sekolah untuk  mewakili bimtek tersebut. 


Di Bimtek tersebut, kami dikenalkan dengan dunia coding untuk anak SD, dimulai dari yang sederhana, seperti membuat aplikasi penjumlahan, hingga membuat game edukatif sederhana.

Tiba di sesi yang seru, kmi belajar langsung dengan tutor yang membuat game "Monyet Tangkap Pisang" melalui Aplikasi Stratch. Dari situ, sebagai latihan langsung di lokasi, saya mencoba membuat game sederhana berjudul "Biya Tangkap Kupu-Kupu" dengan membuat coding satu persatu mengikuti langkah-langkah tutor.

Dan di rumah, saya masih penasaran ingin mencoba lagi, jadilah saya iseng mencoba membuat game yang sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu, yaitu game edukatif "Tangkap Bola Akhlakul Karimah" permainan yang mengajak siswa untuk memilih nilai-nilai akhlak baik.

Semoga semangat belajar teknologi dan akhlak bisa berjalan beriringan di SD kami 🤲


💫Game “Biya Tangkap Kupu-Kupu”

Cara bermainnya cukup mudah: gunakan tombol panah kiri dan kanan untuk mengarahkan karakter Biya agar menangkap kupu-kupu. Jika berhasil menangkap 10 kupu-kupu, maka pemain menang. Namun hati-hati! Jika terkena batu 10 kali, maka permainan berakhir.

💫Game “Tangkap Bola Akhlakul Karimah”

Game ini mengangkat nilai-nilai pendidikan karakter Islami. Pemain menggunakan panah kanan dan kiri untuk menggerakkan mangkuk penangkap bola. Bola-bola yang baik seperti jujur, santun, sabar, dll., harus ditangkap. Jika berhasil menangkap 10 bola akhlakul karimah, maka menang. Tapi jika salah menangkap bola berlabel bohong, dengki, dan akhlak buruk lainnya sebanyak 3 kali, maka permainan gagal.


💢Catatan:

Menurut saya, bola-bola dalam game jatuhnya masih terlalu cepat, jadi agak bikin bingung, pemain susah membaca tulisannya. Saya ingin membuat lebih lambat tetapi saat pelatihan kemarin belum sempat dijelaskan secara detail  cara mengatur kecepatan jatuhnya objek, jadi saya masih coba-coba sendiri. 

Salah satu kekurangan dari game yang dibuat dengan Scratch adalah belum bisa dimainkan langsung di handphone, kecuali melalui aplikasi khusus atau dengan membuka versi desktop di browser. Jadi, saat ini game lebih optimal dimainkan lewat laptop atau komputer.

Namun, ini tetap menjadi langkah awal yang baik untuk mengenalkan logika pemrograman kepada siswa SD. Semoga ke depan ada solusi agar game Scratch bisa lebih ramah untuk semua perangkat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Itu tadi sedikit cerita saya dari pengalaman ikut Bimtek coding. Sebuah hal baru bagi saya, yang cukup membuat pusing juga. Tetapi bismillah semoga ikhtiar ini menjadi langkah awal yang penuh berkah dalam mempersiapkan pembelajaran coding di SD, sebagai bekal menghadapi anak-anak generasi emas Indonesia.

Dengan bimbingan Allah Swt, semoga kita mampu mendidik mereka menjadi generasi yang tak hanya cakap teknologi, tapi juga berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi umat dan bangsa. Aamiin. 🤲


Posting Komentar

0 Komentar